Aktivitas para buzzer telah merusak demokrasi dengan mengancam kebebesan beropini dan mengkritik pemerintah. Bahkan figur seperti Kwik Kian Gie pun takut diserang buzzer saat mengkritik kebijakan pemerintah. Lalu bagaimana cara menangkal narasi yang dibangun buzzer?
Arsip Penulis:Elle Zahra
Karena Sepucuk ‘Surat Cinta’ dari Eiger
Surat keberatan Eiger terhadap influencer Dian Widiyanarko berbuntut reaksi negatif dari netizen. Bagaimana seharusnya brand menanggapi postingan pelanggan di media sosial?
Krisis (Karena) Influencer
Raffi Ahmad terlihat menghadiri sebuah pesta tanpa menerapkan protokol kesehatan selang beberapa jam setelah divaksin Covid-19 bersama Presiden Joko Widodo. Namun benarkah ini sepenuhnya kesalahan sang Sultan Andara tersebut?
Eksploitasi dan Politisasi Video Gisel
Kasus video porno Gisel sesungguhnya adalah bentuk eksploitasi terhadap status dan aktivitas seksual sang penyanyi jebolan Indonesian Idol tersebut.
Memilih atau Tak Memilih Pada Pilkada 2020
Pada lain kesempatan, yang akan saya kampanyekan di akun media sosial dan instant messenger pastinya adalah seruan untuk menggunakan hak pilih pada pemilu atau pilkada. Namun di tengah situasi pandemi yang berpotensi menambah penularan infeksi Covid-19, akal dan hati serasa tak sinkron untuk berseru agar masyarakat menggunakan hak pilihnya pada pilkada 9 Desember mendatang. TakLanjutkan membaca “Memilih atau Tak Memilih Pada Pilkada 2020”
Daebak, Oppa & Unnie
Tahun ini adalah tahun para K-Popers. Percakapan para fans budaya pop Korea tersebut di media sosial yang berkaitan dengan isu sosial-politik malah semakin menambah ramai dan dukungan terhadap isu tersebut. K-Popers pun kini menjadi sepasukan kelompok di media sosial yang mengawal isu-isu sosial, kemanusiaan, dan politik.
Oh, ‘Netijen’!
Peringatan Keras: Artikel ini ditulis saat Penulis berada dalam keadaan emosional yang dipicu oleh komentar-komentar netizen idiot negara +62 yang bersentimen rasis. Penulis adalah penentang keras patriarkisme dan rasisme. Maka dari itu diharapkan pemakluman dari pembaca. Semoga dapat dimengerti. Beberapa waktu ini, relung maya Indonesia dihebohkan oleh cuplikan video Sidang Umum PBB yang menampilkan pernyataanLanjutkan membaca “Oh, ‘Netijen’!”
Covid-19 dan Upaya Membangun Narasi Post-Truth
Baru-baru ini viral di jagad maya tentang sejumlah petugas Tertib Masker yang memasukkan seorang pria ke dalam peti mati lantaran orang tersebut tak mengenakan masker. Masih berkaitan dengan peti mati juga, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun sejumlah Tugu Peti Mati yang tersebar di beberapa wilayah Jakarta, lengkap dengan info terkini mengenai jumlah penderita dan yangLanjutkan membaca “Covid-19 dan Upaya Membangun Narasi Post-Truth”
Hoax, Public Figure, dan Literasi Media
Mencuatnya kasus video YouTube pemusik Erdian Aji Prihartanto (Anji) dengan Hadi Pranoto yang berisi tentang penemuan obat Covid-19 tengah menjadi sorotan. Pasalnya, Anji sebagai pesohor tanah air dengan lebih dari dua juta followers di akun media sosialnya dianggap telah menyebarkan berita bohong (hoax) dengan mewawancarai seseorang yang latar belakang keilmuannya diragukan. Tampilan konten Anji dalamLanjutkan membaca “Hoax, Public Figure, dan Literasi Media”
Bagaimana Seharusnya Normal Baru???
Hari ini kita memasuki fase New Normal – Normal Baru, sebuah frasa yang dimaklumatkan di seluruh dunia untuk kembali meningkatkan geliat ekonomi yang terpuruk akibat pembatasan aktivitas di luar rumah selama pandemi Covid-19. Pengaktifan lagi kegiatan ekonomi warga disertai pula sejumlah pencanangan protokol kesehatan supaya meminimalisir penularan virus tersebut. Sejatinya, frasa Normal Baru seharusnya diikutiLanjutkan membaca “Bagaimana Seharusnya Normal Baru???”